PINTA

by 20.16 0 komentar

Ketika "kala" bertemu dengan "ruang", Semesta tercipta
Bermilyar tahun setelahnya bintang mulai bersinar
Namun tak lama berselang, beberapa mulai meredup dan meluruh
Meninggalkan debunya di setiap sisi semesta

Tak lama kemudian kehidupan mulai tercipta 
Betapa hinanya kehidupan tersebut yang hanya tercipta oleh debu
Debu dari bintang yang mati, yang tak bersinar lagi
Sehingga tak ada kehidupan yang mampu mendekati tua nya semesta
Tak ada kehidupan yang sebijak semesta
Bahkan untuk mengerti semesta saja tak mampu

Setiap orang datang dan pergi
Begitu pula lahir dan mati
Begitulah kehidupan yang biasa dikenal
Ketika keseimbangan menjadi suatu yang luar biasa
Namun coba bayangkan ketika "ruang" pergi meninggalkan "kala"
Atau saat "kala" mati meninggalkan "ruang"

Masihkah kalian bisa membaca tulisan ini jika perpisahan "kala" dan "ruang" adalah hal yang biasa?
Yang bertemu seharusnya bisa saja tak berpisah
Seperti "kala" dan "ruang"
satu menjadi semesta
Tetap bersama walaupun banyak bintang yang hilang
Seperti "ruang" dan "kala"
Tetap bersama tanpa tahu kapan dan dimana
Tanpa tahu lama dan jarak karena itu sudah jadi bagian dari mereka

Untukmu yang masih disembunyikan ruang
Jangan takut, karena kala akan membawaku dan membujuk ruang untuk berhenti menyembunyikanmu dari semesta
Dan saat itu tiba, jadilah ruang untukku pulang dan aku akan menjadi kala yang mengantarmu ke masa yang akan datang


by: Astronaut with scars

sheyeng

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar: