It's in the middle of 2018 I met her. She looked at me and gave her thumbs up after I said something silly in a random social club. Then me and her and 2 other friends had a pizza as our dinner. It's hard to deny because I already interested to her. She talked a lot about herself during our dinner. Then we just figured out our first similarities. We hate cheesy crust pizza. we both reject to eat that crust so we put each other crust to each other plate. And that time, She's already had my attention to her. Then, we share both of our number

She talk a lot, but I don't know why can't I hate her. Even she sometimes talked and share something only from her point of view, still I can't hate her. The way she deal with me is what made me love her. Soon after our first meeting we have some little chat on social media telling jokes or something absurd. IDK why she kept reply my text even it was a silly things. I attracted to her already but thinking about having a really long distance relationship was something that keeping me to tell her my feelings. 

So all I thought was to give the best last month before leaving Indonesia. So we start hanging out, and it started by watching a movie together, then having dinner together. I don't know it was me or both of us but we didn't how we started touching each other begin with our fingertips. We both enjoyed all little touch we had consciously or accidentally. I'm addicted to grab her palm, I don't know why but seeing her response to my touch made me felt in love deeper to her. Day by day passed, we hanged out like we were dating each other but still we denied it. She has a traumatic relationship before we might called it toxic. 

We Kissed, we hugged and we admitted that we loved each other but still, no status. I remember how I kissed her for the first time. It was really accidentally moment right after fell a slept on her arm. Till, some people at the social club aware of our relationship. It's hard for me to explain about it. So yes I confess and propose to dating her. She's confused and don't know how to react. I'm fully understand to her condition that she need to focus on her life in Paris and expect nothing from her. But since I already told her everything. It's so easy to tell her the same thing over and over again. She kept confuse and I kept telling her that I love her. Until one day at a bar, we had a deep conversation. It was a midnight talk, and last till morning. We officially dating then after she said that I might be someone she looked for all this time. I felt relief. I don't know why but it's so fun dating her. One thing that really fun was that we already know what each other thinking. Some kind of telepathy but hell no, it's just how we understand each other similarities. 

Until everything change right 1 week before she left Indonesia. I know some thought was haunting her and she kept telling me that she's not ready for a long distance commitment. So we end everything right a night before her flight. 

If someday you read this, I wan't you to know that those month is unbelievable and unforgetable for me 


 Sedih Rasanya

Melihat orang tua semakin tua,

Namun kita masih saja belum dewasa

Berdalih mengejar cita - cita

yang padahal hanya ego di masa muda


entah mau jadi apa..

entah mau sampai kapan...

entah..

entah..

sampai nanti di antah berantah.


Kala terkadang kejam, merenggut semua kebahagiaan dengan sekejap dan membuat penderitaan terasa jauh lebih lama. Dan hampir selalu demikian. Perpektif terhadap waktu kini telah berubah seiring berjalannya waktu. Dari pandangan yang menganggap waktu tak terbatas masanya menjadi terbatas karena diracuni oleh logika dan pengetahuan. Dahulu, manusia menjalani hidup tanpa mengenal apa itu waktu, berlanjut ke kehidupan dimana manusia sudah mulai mengenal pagi dan malam berlanjut lagi dimana detik menjadi satuan penting bagi waktu dan kini sekarang manusia sudah membahas tentang melawan takdir, bahwa waktu bisa diatur ulang ke masa yang sudah usang. Waktu kini dari sesuatu yang tidak penting berubah menjadi sesuatu ketakutan yang tidak pernah disadari oleh manusia. Begitu pula dengan Bumi yang hanya bisa pasrah akan kemana jarum waktu akan membawanya nanti karena semua mimpinya sudah direnggut oleh waktu. Bumi kini duduk diatas ranjangnya. Menatap ke arah jam dinding, Berharap waktu membawanya pergi. Namun sayangnya bukan begitu waktu bekerja, sehingga ia hanya berdiam ditempat dan waktu tidak membawanya kemanapun. Bumi terdiam selama satu jam, tidak melakukan dan memikirkan apapun. Ia telah menyianyiakan 1 jam dalam hidupnya untuk menjadi santapan sang kala. Bumi tau kalau ia tidak boleh untuk terus diam. Ia harus bergerak untuk mimpinya dan dengan bergerak waktu akan menjawab semua.

Bumi mulai berdiri meninggalkan ranjangnya dan menuju ke mesin ketik kesayangannya. Berharap ada mimpi yang tersisa disetiap kertas yang akan ia gunakan. Ia bahkan sudah lupa kapan terakhir dirinya menggunakan mesin ketik tersebut. Mungkin ketika ia sedang menyusun thesis untuk kelulusannya. Bumi terdiam, mengelus setiap tuts mesin ketik tersebut. Terkadang ia ingin menekan salah satunya namun ia tidak ingin membuang – buang kertasnya. Masa lalunya yang sangatlah kelam membuat dirinya tidak bersemangat lagi menjalani hidupnya. Patah arang dan putus asa sudah ada dalam benaknya bahkan sempat terfikir untuk mengakhiri hidupnya, namun untung logika nya masih sedikit tersisa tidak termakan oleh perasaan putus asanya. Sejenak Bumi memikirkan orang tuanya. Bagaimana usaha mereka untuk membesarkannya dan mendidiknya. Bagaimana beban mereka untuk melepas kepergian nya demi mimpi – mimpinya. Semua pikiran tersebut hanya menjadikan hidup Bumi semakin terbebani. Namun Bumi percaya kalau semesta tercipta untuknya dan kegagalannya kini adalah sesuatu yang akan mengantarnya ke pintu kebahagiaan yang mutlak.

Bumi berdiri dan mulai mengemas beberapa pakaian. Bumi berharap mimpinya selanjutnya tidak akan terhenti oleh kejamnya waktu. Bumi pun meninggalkan kamar dan bangunan yang sudah menjadi saksi sejarah 5 tahun terakhirnya menuntut ilmu yang kini ia anggap sebagai sesuatu yang sia – sia dan tidak berguna. Bumi tidak punya tujuan, ia ingin menenangkan dirinya dari semua kisah yang telah diwasiatkan oleh sang kala kepadanya. Yang ia tau, dia harus segera mencari sesuatu yang baru dan untuk tidak berdiam di satu tempat yang sama.

Bumi berjalan melewati gang – gang kecil disekitar tempat tinggalnya. Ia melihat banyak anak kecil bermain disana. Betapa bahagianya mereka bisa bermain tanpa memikirkan beban hidup dan tantangan yang akan dihadapi kedepannya pikirnya. Ia terus berjalan. Ia melihat pengemis yang sudah paruh baya hanya menengadahkan tangannya ke atas. Bumi tidak mampu melihat wajahnya karena pengemis tersebut menunduk tidak peduli siapa yang telah memberikannya uang dan sepertinya ia sangat sedih dengan hidupnya. Bumi melewatinya, tidak jauh setelahnya Bumi bertemu dengan seorang pengamen. Ia bernyanyi sambil menepuk tangannya. Suaranya bahkan lebih cocok untuk dikatakan buruk dibanding dengan merdu. Namun walaupun demikian pengamen tersebut tetap membagikan senyum kepada semua orang yang lewat. Walaupun nyaris tidak ada yang memberikannya uang. Bumi merogoh kantongnya dan menemukan koin. Segera ia memberikan uang nya kepada pengamen tersebut.

Bumi terus berjalan sampai akhirnya ia lelah dan duduk di halte bus untuk bersitirahat. Bumi berencana untuk naik bus selanjutnya dan tidak peduli akan dibawa kemana dirinya. Ia hanya butuh petualangan yang baru kini. Tiba – tiba seorang anak lelaki paruh baya dengan baju kemeja, bercelana panjang menghampirinya lalu duduk disampingnya. Pria paruh baya tersebut tidak asing bagi Bumi hari ini. Beberapa kali Bumi berpapasan dengan pria tersebut pagi ini. Tiba – tiba pria tersebut mulai mengatakan sesuatu kepadanya

“Kenapa?”

Bumi menengok kearah pria tersebut mencoba mencerna semua perkataannya? Sekali lagi pria tersebut mengatakan hal yang sama?

“Kenapa?”

“Maaf tuan, apakah ada yang salah?” jawab Bumi

“Kenapa kau memberikan uang tersebut kepadanya?” balas pria paruh baya tersebut

“apa maksud anda?” jawab Bumi

“Kenapa kau memberikan uang tersebut kepada pengamen tersebut bukannya kepada wanita pengemis sebelumnya?”

Bumi mulai mengingat – ingat kejadian barusan. Ia bahkan sudah lupa kalau ia barusan memberikan uang kepada pengamen. Bumi sudah ikhlas dan melupakan hal tersebut. Namun jika diingat – ingat, Bumi memang bertemu dengan pria tersebut saat itu.

“Aku bahkan sudah melupakan uang itu.” Jawab Bumi

“Kenapa?”

pria tersebut tetap ngotot untuk mengetahui alasan Bumi memberikan uang kepada pengamen tersebut.

“Apakah hal ini harus diperdebatkan?” Jawab Bumi

“Aku hanya ingin tahu kenapa” Balas pria tersebut.

“Seandainya aku juga tahu kenapa, aku hanya ingin saja memberikannya uang.”

“Kenapa kamu lebih memilihnya dibanding pengemis tersebut?”

“Tuan, tidak semua hal di dunia ini harus dijawab. Kenapa burung terbang, kenapa ikan berenang, kenapa manusia memiliki akal dan bisa jatuh cinta, kenapa bumi bulat. Aku tidak tertarik untuk mengetahui semua alasan mengapa semesta seperti ini. Aku percaya semua terjadi karena demikian adanya. Soal uang barusan, apakah salah jika aku ingin memberikannya kepada pengamen tersebut? aku tau kalau pengemis tersebut terlihat jauh lebih patut untuk dikasihani. Namun apa salah jika aku ingin melewatinya saja? Aku rasa jika hidupnya semakin memburuk juga bukan salahku. Ia tidak berusaha dan hanya mengandalkan orang lain. Bahkan untuk menunjukan mukanya saja ia malu. Apakah salah jika aku menghargai senyuman tanpa pamrih yang diberikan oleh pengamen tersebut? Tuan, jika tuan memang ingin membantu pengemis tersebut silahkan saja. Aku tidak ingin memperdebatkan masalah ini.”

Bumi menarik nafasnya, dan dengan tenang menatap kea rah depan.

“Sekarang kau tau kenapa.” Jawab pria tersebut

Ketika Bumi menengok ke arah pria tersebut kembali, kini ia telah hilang. Entah ditelan oleh ruang atau waktu.

you're warriors of rumors
against the world under your armor
choose to fight at the war rather than dancing on the floor
you ain't gonna be prior major nor a beast which just roar

you're knights at the night
chasing enemy by flight
and with the sword of light, you made a miles bright

you're neither a princess of space and queen of time
with every slave to be blamed
nor a diamond shined even a gold mine
you're you, mine

Ketika "kala" bertemu dengan "ruang", Semesta tercipta
Bermilyar tahun setelahnya bintang mulai bersinar
Namun tak lama berselang, beberapa mulai meredup dan meluruh
Meninggalkan debunya di setiap sisi semesta

Tak lama kemudian kehidupan mulai tercipta 
Betapa hinanya kehidupan tersebut yang hanya tercipta oleh debu
Debu dari bintang yang mati, yang tak bersinar lagi
Sehingga tak ada kehidupan yang mampu mendekati tua nya semesta
Tak ada kehidupan yang sebijak semesta
Bahkan untuk mengerti semesta saja tak mampu

Setiap orang datang dan pergi
Begitu pula lahir dan mati
Begitulah kehidupan yang biasa dikenal
Ketika keseimbangan menjadi suatu yang luar biasa
Namun coba bayangkan ketika "ruang" pergi meninggalkan "kala"
Atau saat "kala" mati meninggalkan "ruang"

Masihkah kalian bisa membaca tulisan ini jika perpisahan "kala" dan "ruang" adalah hal yang biasa?
Yang bertemu seharusnya bisa saja tak berpisah
Seperti "kala" dan "ruang"
satu menjadi semesta
Tetap bersama walaupun banyak bintang yang hilang
Seperti "ruang" dan "kala"
Tetap bersama tanpa tahu kapan dan dimana
Tanpa tahu lama dan jarak karena itu sudah jadi bagian dari mereka

Untukmu yang masih disembunyikan ruang
Jangan takut, karena kala akan membawaku dan membujuk ruang untuk berhenti menyembunyikanmu dari semesta
Dan saat itu tiba, jadilah ruang untukku pulang dan aku akan menjadi kala yang mengantarmu ke masa yang akan datang


by: Astronaut with scars
It's a time capsule where I put ya spell on, things that u gonna open in a future from now on.
No one gonna knows what's the world will be ahead.

alien invasion from the borderline?
zombie apocalypse?
existence of another universe?

No one knows what the future will be, nobody knows what tomorrow has prepared for us, nobody knows how much planet will be in a milky way founded next year, nobody knows when our finger will touch each other in a parallel world. 

I'm not a cavaliers who gonna save ya and run ridding the horse. 
I'm not a warriors who gonna protect you from bullet with my armor. 

Me is me, the time capsule that you've put the spell on every night with wishes and hope
The pill you gonna take every night before sleep
The newspaper you gonna read every morning
The caffeine you got in the middle of the day
The moment you dream in every your unconscious state of mind

When the day is come, this time capsule might make you cry, happy and full of grace in the same time. It's a magical capsule that will make u feel several things in the same time wherever the world you live.


Ini adalah cerita tentang artefak yang ditinggalkan ribuan tahun lalu berharap untuk ditemukan di masa depan, layaknya impian yang sudah lama hilang berharap untuk diraih oleh sang pemimpi.

Cerita tentang ramalan yang ada ribuan tahun lalu berharap untuk dibuktikan kini layaknya khayalan dan mimpi yang tak pasti namun berharap untuk dibawa ke dunia nyata.

Ini bukan soal apa ataupun siapa namun ini soal bagaimana masa depan akan terjadi jika tidak ada namamu yang bisa diselipkan. 

Aku adalah sang pemimpi yang akan membawa harapan dan kenangan ke semesta sebrang

Layaknya sarkofagus dengan jasad yang ingin dikenal di masa depan. Sama seperti kita yang berharap untuk dikenang lusa